Pada hari Jumat tanggal 05 hingga Minggu tanggal 07 April 2024, SMKS Katolik Syuradikara melaksanakan kamping kolaborasi. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi dan para guru serta pegawai SMKS Katolik Syuradikara dan siswa-siswi dan para guru SMPK Wolotolo. Kamping kolaborasi ini bertempat di kampung Detuwira, desa Wolotolo, kec. Detusoko.
Pelaksanaan Kamping Kolaborasi
Dalam upaya memperkuat karakter siswa, SMKS Katolik Syuradikara melaksanakan kamping kolaborasi bersama siswa-siswi SMPK Wolotolo. Agenda utama dari kamping kolaborasi ini adalah pelaksanaan kegiatan pramuka. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sebuah upaya untuk mempromosikan lembaga pendidikan SMKS Katolik Syuradikara kepada siswa-siswi SMPK Wolotolo dan masyarakat Wolotolo. Adapun beragam kegiatan yang dilaksanakan dalam kamping kolaborasi tersebut antara lain;
Hari pertama (Jumat 05/04/2024). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama setelah tiba di bumi perkemahan adalah membangun tenda-tenda penginapan. Sesudah itu, peserta kamping diarahkan untuk mengikuti upacara pembukaan kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Pater Fidelis Paskalis Klau, SVD, selaku kepala sekolah SMKS Katolik Syuradikara. Dalam sambutannya, Pater Fidel menegaskan bahwa kamping kolaborasi ini merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membangun serta memperkuat karakter siswa sekaligus meningkatkan keterampilan siswa melalui berbagai kegiatan kepramukaan. Hal ini ditegaskan kembali oleh Frater Andy Denatalis, SVD dalam renungan malam bersama dengan mengangkat kembali persoalan eksistensi diri peserta didik di tengah keluarga dan masyarakat. Kegiatan hari pertama ini ditutup dengan penampilan yel-yel dari setiap kelompok.
Hari kedua (Sabtu 06/04/2024). Adapun beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan pada hari kedua ini adalah hiking, gladi koor dan acara api unggun. Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah hiking yang berlangsung dari pukul 07.00-12.00 WITA. Kegiatan hiking ini, dipimpin langsung oleh para DKP (Dewan Kerja Pratama) yang terdiri dari kelas XII. Peserta hiking yang terdiri dari siswa-siswi anggota pramuka kelas X dan XI SMKS Katolik Syuradikara dan siswa-siswi kelas VII, VIII dan IX SMPK Wolotolo, melakukan perjalanan sejauh tiga kilo dengan melewati beberapa pos yang dijaga oleh para DKP (Dewan Kerja Pratama). Melalui berbagai cara, para DKP (Dewan Kerja Pratama) yang berada di setiap pos sungguh-sungguh berupaya untuk membentuk mental para peserta hiking dengan sejumlah tantangan seperti pertanyaan, hukuman dan pembayatan. Hiking ini dinilai sangat menantang sekaligus menarik untuk diikuti karena sungguh-sungguh meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan, kerja sama dan semangat militansi peserta kegiatan. Agustinus Bhodo Lou, selaku kakak pembina umum kegiatan ini menegaskan bahwa hiking ini bertujuan untuk meningkatkan daya juang serta membentuk mental peserta kegiatan agar sungguh-sungguh menjadi insan pramuka yang tangguh dalam menghadapi berbagai rintangan. Selanjutnya, agenda utama yang dilaksanakan pada hari kedua ini adalah malam api unggun, sosialisasi tentang SMKS Katolik Syuradikara dan pentas seni. Penyalaan api unggun didahului oleh pelantikan Penggalang Ramu, Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Setelah upacara api unggun dan pelantikan, kegiatan selanjutnya adalah pentas seni yang melibatkan kelompok tari dan drama SMKS Katolik Syuradikara, SMPK Wolotolo dan SDI Detuwira. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Br. Simpli Hanafi, SVD, selaku sekertaris Yayasan Persekolahan Santo Paulus Ende (YASSPA) yang membawahi lembaga pendidikan SMKS Katolik Syuradikara. Dalam sambutannya, Bruder Simpli menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan kamping kolaborasi tersebut. “Atas nama Yayasan Persekolahan Santo Paulus Ende, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa Wolotolo, masyarakat Wolotolo dan Detuwira, serta lembaga pendidikan SMPK Wolotolo yang telah berkenan menerima anak-anak saya dari SMKS Katolik Syuradikara untuk datang dan melaksanakan kamping kolaborasi di tempat ini. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai sebuah upaya mempererat tali persaudaraan di antara kita”, ucapnya. Selanjutnya, Ia menegaskan bahwa kegiatan semacam ini sesungguhnya tidak diperoleh selama pelajaran dalam ruangan kelas, tetapi diperoleh melalui kreativitas di luar kelas, dan tentunya ini akan menjadi sebuah pembelajaran yang amat penting bagi peserta didik dari kedua lembaga pendidikan yang terlibat dalam kegiatan kamping kolaborasi ini. Kegiatan hari kedua ini ditutup dengan pentas seni dan rekreasi bersama.
Hari ketiga (Minggu 07/04/2024). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ketiga ini adalah ekaristi bersama di Paroki Kristus Raja Wolotolo, pembongkaran tenda dan upacara penutup. Agenda hari ketiga ini dimulai dengan perayaan Ekaristi bersama yang ditanggung seluruhnya oleh SMKS Katolik Syuradikara; selebran utama, koor dan petugas liturgi. Selanjutnya, kegiatan hari ketiga ini ditutup dengan upacara penutup sekaligus perpisahan dengan siswa-siswi dan para guru SMPK Wolotolo.
Penulis: Andy Denatalis, SVD