SMK Swasta Katolik Syuradikara Mengikuti Asesmen Nasional

SMK Swasta Katolik Syuradikara pada 20 September hingga 21 September 2021 mengikuti kegiatan Asesmen Nasional untuk jenjang SMK. Kegiatan ini melibatkan 50 peserta. 45 Siswa/i kelas XI sebagai peserta utama dan 5 orang siswa sebagai cadangan. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini dipilih secara acak dan ditentukan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berdasarkan nama yang ada pada Dapodik.

Kegiatan yang digagas oleh Kemendikbudristek sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) ini di SMKS Katolik Syuradikara dibagi menjadi tiga sesi.  Sesi yang pertama dimulai pada pukul 07.30-09.40 WITA. Sesi kedua pada pukul 10.40-12.50 WITA. Sedangkan sesi ketiga dimulai setelah makan siang yakni pukul 14.20-16.30 WITA. Masing-masing sesi melibatkan lima belas orang.

Asesmen pada hari yang pertama sempat mengalami kendala. Jaringan internet tidak berjalan optimal. Asesmen sesi pertama masih berjalan lancar. Jadwal sesi kedua sempat ditunda hingga pukul 14.02 WITA. Operator sekolah, Gerardus Teku, S.Kom ketika ditanya mengenai penyebab utama persoalan tersebut, mengiyakan bahwa jaringan internet pada tanggal 20 September memang bermasalah.

“Saya pada awalnya memang sudah memilih opsi yang terbaik yakni semi online ketimbang full online. Semi online karena saya paham betul kondisi jaringan di Indonesia bagian timur. Namun, jaringan internet yang tidak bisa terhubung saat hendak memulai sesi yang kedua itu terjadi di luar dugaan saya,” tegas pria lulusan Uyelindo Kupang tersebut.

Kendala tersebut akhirnya bisa teratasi dan kegiatan pada hari itu kembali berjalan normal meskipun waktu pelaksanaannya harus bergeser. Sesi ketiga terpakasa dijalankan pada pukul 16.12 WITA. Siswa/i yang mengikuti Asesmen kelihatan tetap optimis untuk mengikuti kegiatan ini.

Alexandro Benediktus Bhala ketika ditanya kesannya saat mengikuti asesmen tahun ini mengatakan bahwa soal yang diberikan memiliki tingkat kerumitan yang bervariasi. Ada yang mudah dijawab karena berjenis narasi dan ada yang lebih sulit karena materinya tentang numerik. Siswa kelas XI Perhotelan ini juga mengharapkan agar perlunya persiapan yang lebih optimal sebelum asesmen berlangsung. “Saya bisa mengerjakan soal-soal dengan baik. Namun, perlunya persiapan materi dan dibutuhkan buku pegangan untuk asesmen. Semoga asesmen ini tetap dilangsungkan,” katanya dengan penuh semangat.

Alia Fransiska Anggi juga memiliki kesan yang serupa. Siswi dari Manggarai ini mengakui bahwa dia juga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal numerik. “Hari pertama saya tidak mengalami kesulitan karena jenis soalnya narasi. Namun, hari kedua saya sedikit kewalahan karena menjumpai soal-soal numerik. Meski demikian, saya tetap optimis dengan hasil pekerjaan saya”. Bagi Anggi, asesmen merupakan kegiatan yang perlu dilanjutkan.

Peta Lokasi

Social Media